Quantum Learning & EFT: Menjadi Ranking 1, Sukses Masuk PTN

bacasupercepat

Di tengah merebaknya wabah COVID-19 belakangan ini, menerapkan pembelajaran berbasis digital atau e-learning sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus COVID-19. Apalagi pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat dapat beraktivitas di rumah sebagai upaya physical distancing atau menjaga jarak fisik untuk menekan penyebaran virus. Namun, tidak seperti namanya yang terdengar canggih, penerapan e-learning juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan penerapan belajar Daring (e-learning):

  1. Dapat diakses dengan mudah

Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet Anda sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja.

  1. Biaya lebih terjangkau

Tentunya, kita semua ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan Anda mendaftar member dalam e-learning karena biaya member lebih murah dibandingkan mengikuti les atau kursus di lembaga pembelajaran.

  1. Waktu belajar fleksibel

Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup. Salah satu alasannya mungkin karena waktu Anda sudah digunakan untuk bekerja. Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.

  1. Wawasan yang luas

Dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda akan menemukan banyak hal yang semula belum Anda ketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku.

Kekurangan/ kelemahan penerapan belajar daring (e-learning):

  1. Keterbatasan akses internet

Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e-learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.

  1. Berkurangnya interaksi dengan pengajar

Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami.

  1. Pemahaman terhadap materi

Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.

  1. Minimnya Pengawasan dalam Belajar

Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat pengguna e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai tujuan. Stay healthy and always keep our spirit up!

  1. Merasa dibebankan.

Kendala orang tua itu ketika anak belajar dengan orang tuanya banyak tidak maunya. Bingung ketika anak sudah tidak ada keinginan untuk belajar karena tidak ada pemahaman orang tua tentang psikologis bagaimana menangani anak dalam belajar. Jadi yang ada akhirnya orang tua emosi, stres lalu anak lebih stres lagi. Akhirnya materi pembelajaran kurang diserap. Belum lagi ketika orang tua bekerja tidak sepenuhnya menemani anak.

  1. Berkurangnya Interaksi Emosi

Proses belajar perlu unsur-unsur dan struktur otak manusia bekerja, dalam belajar daring kurang sekali melibatkan emosi dan model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Mengembangkan fungsi motor sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat).

  1. Manajemen diri tidak terkontrol

Saat di rumah tentunya kita memiliki banyak rangsangan untuk melakukan banyak hal. Seperti menonton film, makan yang banyak, bermain, dan sebagainya. Atau bila diartikan lebih luas lagi, dorongan itu bisa berupa emosi yang meluap-luap, salah satunya karena stres dengan tugas. Mengontrol impuls atau rangsangan adalah kemampuan penting yang harus dimiliki untuk memanajemen diri.

  1. Stres berkepanjangan

Stres akan membuat masalah menjadi lebih buruk, stres berkepanjangan dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan fisik dan mental, meningkatkan kemungkinan sakit dan ketidakpuasan hidup. Sebuah penelitian menerangkan bahwa individu lebih cenderung merasakan stres ketika mengalami emosi negatif, menavigasi situasi yang tidak terkendali, tak terduga, ambigu, dan ketika dihadapkan dengan tuntutan tugas simultan.

Seperti halnya saat kita sedang kebingungan dengan banyaknya tugas dan tuntutan waktu yang menekan. Semua kekacauan itu adalah peristiwa yang secara sadar maupun tidak sadar mengancam kita. Maka tubuh kita meresponnya sedemikian rupa dan mengakibatkan stres. Tentu ini tidak bisa kita biarkan terus menerus. Maka kita harus mengubah respon kita terhadap kondisi ini. Mengubah cara otak menanggapi bahwa sekolah daring adalah sebuah ‘tantangan’ yang harus diselesaikan.

Stres menurunkan nilai Prestasi Akademik

Menurut Sriati (2008:7), stres akademik ditandai dengan munculnya gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Reaksi Fisik. Reaksi fisik yang dimaksud antara lain: sakit perut, mudah lelah, memegang benda dengan erat, otot tegang, sakit kepala, suka berkeringat dingin, sering buar air kecil, denyut jantung meningkat, tangan dingin.
  2. Pikiran. Gejala pada aspek pikiran antara lain: bingung atau pikiran kacau, pelupa, tidak punya tujuan hidup, berpikir negatif, prestasi menurun, kehilangan harapan, merasa tidak berguna, merasa tidak menikmati hidup, sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, tidak punya prioritas.
  3. Perilaku. Perilaku yang ditunjukkan oleh siswa yang mengalami stres akademik antara lain: gugup, suka bohong, suka bolos, tidak disiplin, tidak peduli terhadap materi, suka menggerutu, sulit konsentrasi, malas belajar, tidak mengerjakan tugas, suka mengambil jalan pintas, tidak punya keterampilan atau kompetensi, suka menyendiri, menghindari situasi stres, insomnia, menyalahkan orang lain.
  4. Reaksi Emosi. Reaksi emosi pada siswa yang mengalami stres akademik yaitu: mudah marah, panik, mudah kecewa, tidak ada rasa humor, gelisah, merasa ketakutan.

EFT untuk Sekolah / Siswa / Mahasiswa

Sekolah dapat menggunakan EFT untuk membantu administrasi, pendidik, dan staf pendukung memenuhi tujuan misi sekolah.

Pendidik yang mendukung berkontribusi pada hasil pembelajaran. Ketika guru belajar EFT untuk diri mereka sendiri dan sebagai alat manajemen kelas, mereka dapat memperkuat hubungan siswa-guru dan mengurangi perasaan kelelahan.

Misalnya, guru dapat memanfaatkan siswa mereka untuk menenangkan lingkungan kelas setelah istirahat atau sebelum berbagi dengan masyarakat atau penilaian yang sangat berat.

Mengadopsi EFT sebagai alat kesehatan untuk dibagikan secara luas adalah hemat biaya dan waktu. Karena EFT dapat diajarkan dengan cepat kepada kelompok, itu akan meringankan beban staf konseling yang kemudian dibebaskan untuk bekerja dengan siswa dan keluarga yang membutuhkan lebih banyak perhatian. Berbagi keterampilan dalam lokakarya orang tua adalah cara yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membina hubungan yang lebih lancar di rumah.

Training untuk mejadi Ranking 1  dan diterima di PTN 

BIMBINGAN BELAJAR DIRUMAH GRATIS

Rumah Belajar Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja

Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran daring yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Konten pembelajaran yang disediakan berbasis audio, video, gambar, dan animasi yang disajikan secara interaktif.

Adapun fitur seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Maya, Peta Budaya, dan lainnya yang bisa diakses untuk mendukung proses pembelajaran guru dan siswa.

Apa Itu Portal Rumah Belajar?

Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Mari belajar dan bergabung dengan pengguna lainnya di Rumah Belajar

Klik..
hhttps://belajar.kemdikbud.go.id/

BIMBINGAN CARA BELAJAR EFEKTIF DENGAN METODA QUANTUM LEARNING ONLINE

PRIVATE:

  • DIJAMIN LULUS DAN DITERIMA DI SMPTN
  • Tidak diterima di SMPTN uang kembali 100%

MATERI BELAJAR:

Hari I: Sabtu jam 08.00 – 11.00 wib

  1. Emotional & Spiritual Intelligence…klik

  2. Pengenalan Neuro Linguistic Programming (NLP)… klik

  3. Strategi belajar Quantum Learning… klik

  4. Mind Mapping… klik

Hari 2: Minggu jam 08.00 – 11.00 wib

  1. Pengenalan EFT

  2. Praktek EFT untuk Manajemen Emosi

  3. Praktek EFT untuk Mental Blok

  4. Praktek EFT untuk Kesuksesan

Kursus untuk Remaja 15+ diselenggarakan insyaAllah bulan September 2020

Klik Info Emotional Freedom Techniques (EFT)

PENELITIAN

Teknik Kebebasan Emosional (EFT) untuk Stres pada Siswa: Studi Pembongkaran Terkendali Acak
26 AGUSTUS 2016

Kutipan: Rogers, R., & Sears, S. (2015). Teknik Kebebasan Emosional (EFT) untuk Stres pada Siswa: Studi Pembongkaran Terkendali Acak. Psikologi Energi: Teori, Penelitian, dan Perawatan, 7 (2), 26-32. doi: 10.9769 / EPJ.2015.11.1.RR TAUTAN DI SINI untuk melihat abstrak dan membeli artikel dalam jurnal sumber.

Abstrak

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa EFT Klinis (Teknik Kebebasan Emosional) adalah metode berbasis bukti yang menghilangkan stres dan berbagai kondisi psikologis. EFT menggabungkan teknik yang diambil dari metode konvensional seperti terapi kognitif dengan bahan baru akupresur.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah EFT dapat dengan cepat mengurangi gejala stres pada mahasiswa, dan untuk membandingkan kemanjuran stimulasi acupoint dengan stimulasi poin palsu. Partisipan adalah 56 mahasiswa yang ditugaskan secara acak ke EFT (n = 26) atau kelompok palsu (n = 30). Mereka dinilai untuk sembilan gejala stres umum sebelum dan setelah sesi perawatan kelompok tunggal 15-20 menit. Sesi terjadi di kampus dalam kelompok yang terdiri dari lima hingga 10 siswa. Peserta dalam kedua kelompok mengulangi pernyataan dari naskah yang berisi delapan set kognisi penuh tekanan yang berpusat pada perasaan kewalahan dan putus asa, dan diakhiri dengan afirmasi positif.

Mereka yang berada di kelompok EFT merangsang titik-titik yang dijelaskan dalam bentuk metode manual, sedangkan mereka yang berada di kelompok kedua merangsang titik akupresur palsu. Tidak ada perbedaan signifikan dalam gejala stres antara kedua kelompok pada saat pretest. Posttest, gejala berkurang pada kelompok EFT sebesar 39,3% dan pada kelompok acupressure palsu sebesar 8,1% (p <0,001), menunjukkan bahwa stimulasi poin aktual lebih unggul daripada poin palsu bahkan ketika semua komponen pengobatan lainnya tetap identik. Hasil penelitian ini konsisten dengan studi pembongkaran sebelumnya yang menunjukkan bahwa akupresur merupakan bahan aktif dalam protokol EFT dan bukan komponen pengobatan yang menggunakan plasebo atau inert. EFT klinis adalah pengobatan langsung yang efektif untuk gejala stres umum.

Komentar Gary Craig

Penelitian ini, yang diterbitkan tahun lalu, dilakukan sebagai proyek tesis oleh mahasiswa psikologi tahun keempat, di bawah pengawasan seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam stres. Maksudnya adalah untuk menambah tubuh kerja yang menunjukkan bahwa EFT efektif dalam menghilangkan banyak aspek stres dalam kehidupan siswa, dan yang lebih penting, bahwa menggunakan titik akupresur yang benar membuat perbedaan dalam kemanjuran pengobatan. Studi ini mencatat bahwa meskipun para kritikus menyatakan bahwa EFT tidak lebih efektif daripada plasebo, beberapa studi ‘pembongkaran’ lainnya telah menunjukkan bahwa EFT memang paling efektif ketika keduanya somatik (mengetuk titik-titik tertentu) dan verbal (kata-kata dan afirmasi) adalah bekas.

Partisipan penelitian adalah 56 siswa Colorado yang dibagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok diberi ‘skrip’ EFT yang identik, tetapi satu kelompok diajari poin akupresur EFT yang tepat untuk disadap sementara kelompok lainnya diajari poin ‘palsu’ untuk menyadap lokasi berbeda pada tubuh. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk meringankan gejala stres umum yang dapat dengan mudah dilaporkan oleh siswa. Intensitas gejala-gejala ini diukur sebelum dan sesudah perawatan pada skala likert 10 poin (nol hingga sepuluh). Setiap siswa menerima hanya satu sesi EFT 15-20 menit yang terdiri dari delapan putaran penyadapan. Setiap babak dituliskan dengan putaran pertama yang mengekspresikan tekanan dan kekecewaan, yang kedua bergerak menuju pemahaman, kemungkinan mengeksplorasi yang ketiga, dan kemudian bergerak melalui mengungkapkan keraguan, menjadi harapan, dll., Dengan putaran kedelapan berfokus pada memilih perdamaian. (Perlu dicatat bahwa sebagian besar penelitian EFT tidak menggunakan “naskah” yang telah ditentukan sebelumnya dan bahwa setidaknya EFT Klinis dan sebagian besar bentuk lain akan memanfaatkan pengalaman dan emosi unik individu daripada frasa yang dibuat sebelum sesi EFT ).

Jadi, apa hasilnya? Kedua kelompok mengalami penurunan tingkat stres setelah penyadapan, tetapi gejala stres dari titik akupresur kelompok EFT menurun secara signifikan lebih dari kelompok pura-pura. Pada titik akupresur, stres kelompok menurun sebesar 39,3%, sedangkan kelompok pura-pura menurun hanya 8,1%, menunjukkan bahwa EFT mengetuk titik akupresur yang ditentukan adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres langsung pada mahasiswa. Hasil ini konsisten dengan laporan lain yang diterbitkan yang menunjukkan bahwa komponen penyadapan akupresur merupakan bagian penting dari kemanjuran EFT.

Karena studi ini hanya menggunakan satu sesi EFT per peserta, studi ini tidak memberikan informasi tentang keberlanjutan jangka panjang pengurangan stres dari EFT. Para peneliti mencatat bahwa studi di masa depan mungkin memeriksa ini, serta termasuk kelompok uji yang menerima instruksi penyadapan tetapi tidak ada skrip untuk menguji seberapa penting pernyataan dan penegasan terhadap kemanjuran protokol EFT.

Pengakuan: Saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Sarah Grace Powers atas bantuannya dalam pembuatan posting ini.

Working with groups of students in college on their exam stress

By: 
Categories: Anxiety, Areas of EFT Practice, Children

Latar belakang

Selama lima tahun sekarang, saya telah diundang ke Okehampton College di Devon untuk bekerja dengan kelompok siswa dalam ujian stres mereka. Empat atau lima kali sepanjang tahun sekolah saya pergi untuk mengajar orang-orang muda tentang teknik-teknik peredaan stres. Tujuan utamanya adalah untuk membantu mereka menghadapi ujian.

Biasanya saya diberi kelompok hingga 8 siswa untuk bekerja. Terkadang lebih, yang tidak ideal tapi kami kelola. Enam atau kurang adalah angka yang lebih baik. Para siswa ini biasanya diajukan oleh seorang guru atau orang tua atau telah diminta untuk bergabung dengan grup saya.

Saya mulai dengan siswa tertentu dalam kelompok tertentu, tetapi setiap kunjungan saya dapat meminta siswa baru muncul, atau mereka bertukar kelompok. Ini bisa sulit untuk ditangani, karena saya selalu mulai dengan pengantar tentang stres dan mengetuk di sesi pertama. Karena itu sering kali saya harus mengulangi beberapa di antaranya, tetapi sebenarnya saya pikir ini dapat bermanfaat bagi kaum muda. Ini benar-benar dapat membantu mereka mulai mengenali dari mana gejala serangan panik, kegelisahan, dll.

Jumlah siswa dalam setiap kelompok bervariasi setiap kunjungan, karena mereka dapat memilih apakah akan ikut atau tidak. Tetapi ini juga bisa menjadi positif. Pada sesi terakhir, yang biasanya terjadi sesaat sebelum ujian, saya dapat memiliki sekelompok hanya empat siswa. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar ingin datang dan mendapatkan hasil maksimal dari sesi ini. Saya juga dapat melakukan sesi satu-ke-satu, dan kemudian kita dapat benar-benar menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup mereka.

“Kamu akan berpikir ini aneh!”
Ini adalah frasa yang saya gunakan banyak selama sesi pertama untuk menjelaskan ketukan. Saya kemudian menambahkannya ke beberapa putaran pertama penyadapan yang kami lakukan, dengan senyum lebar di wajah saya.

Saya mulai dengan memperkenalkan diri, kemudian uraian singkat tentang apa yang akan kita bahas. Biasanya kami memulai setiap sesi dengan teknik pernapasan untuk membantu mereka (dan saya) tenang dan rileks. Saya terkadang mengakhiri sesi dengan relaksasi yang dipandu dengan musik lembut. Dalam sesi selanjutnya ini tergantung pada apakah kita punya waktu setelah penyadapan, tetapi mereka menyukainya ketika kita melakukannya.

Saya kemudian menjelaskan bagaimana stres mempengaruhi tubuh, dan khususnya untuk ujian dan revisi mereka. Selanjutnya saya jelaskan mengetuk … Anda bisa membayangkan tampilannya, saya yakin! Tapi saya hanya bercanda tentang hal itu dan meminta mereka terbuka untuk mencoba. Karena saya sekarang telah pergi ke sana selama beberapa tahun, mereka telah mendengar tentang “wanita penyadapan yang aneh” dari murid-murid sebelumnya.

Mendapatkan Tapping
Babak penyadapan pertama adalah pada stres / kekhawatiran / kecemasan siswa tentang ujian mereka. Saya mulai dengan pendekatan global ini, tetapi setelah satu atau dua putaran saya bertanya tentang apa yang spesifik muncul di pikiran mereka. Ini bisa berkisar dari tekanan orang tua, hingga hanya berdiri di antrian di luar aula menunggu ujian dimulai.

Saya kemudian bertanya kepada mereka tentang di mana mereka merasakan emosi di tubuh mereka, apa bentuk dan warnanya (sekarang bayangkan tampilannya!). Saya bertanya setiap orang dan mencoba untuk memilih orang yang cenderung lebih terbuka untuk itu. Jika saya mendapat respons positif dari mereka, yang lain lebih terbuka dan memikirkannya dengan serius. Saya kemudian mencoba menambahkan masing-masing respons dan alasan tubuh ke dalam beberapa putaran penyadapan berikutnya (kadang-kadang cukup tugas – dan penyadapan yang panjang – tetapi berhasil).

Selama putaran penyadapan saya menambahkan hal-hal yang telah saya dengar dari siswa selama bertahun-tahun;

  • Revisi – tidak mampu melakukannya; itu terlalu berlebihan; ada begitu banyak, dll,
  • Ruang ujian
  • Tekanan dari guru / orang tua / teman sebaya / diri mereka sendiri
  • Ketakutan untuk pindah setelah ujian
  • Tidak mendapatkan nilai yang mereka butuhkan
  • Mata pelajaran khusus – masalah dengan guru tertentu. Selama sesi berikutnya mereka merasa cukup nyaman untuk menyebutkan nama para guru dan kami bekerja dengan itu.

Kebenaran di balik ujian menekankan
Seperti yang kita semua tahu, selalu ada tautan ke sesuatu yang lain yang menciptakan kegelisahan, stres, serangan panik, dll. Ketika saya memiliki kelompok yang lebih besar, saya menjelaskan bagaimana mengetuk dapat membantu dengan semua emosi yang berbeda, dan bagaimana mereka mungkin dapat menerapkan itu untuk mereka. Saya menggunakan skala SUDS dengan siswa pada “stres ujian” mereka. Dengan hampir setiap siswa yang hadir, mereka terjebak pada 5 atau di atas dan itu tidak turun.

Ini membuat mereka melihat saya dengan tampilan “ini tidak berhasil”, tetapi saya bertanya kepada mereka apa lagi yang mereka lakukan dalam hidup mereka. Selalu ada hal lain di latar belakang, biasanya sesuatu yang cukup utama. Sungguh menakjubkan bagaimana selama sesi yang kami miliki mereka membuka tentang apa yang sedang terjadi. Itu kemudian memberi siswa lain izin untuk membuka tentang “barang” mereka.

Hari-hari saya akhirnya mengetuk
Saya memiliki beberapa sesi yang sangat menantang. Ini bisa terjadi ketika guru telah memilih siswa dengan masalah yang tidak benar-benar menampilkan diri mereka sebagai ujian stres. Salah satu yang melekat dalam pikiran saya adalah seorang siswa yang memiliki masalah identitas gender, dan karena itu tantangan perilaku. Kaum muda tidak bisa selalu berurusan dengan fakta bahwa kita akan berbicara tentang emosi dan mulai membukanya di depan umum. Saya setuju dengan mereka dalam hal ini. Mereka perlu memiliki sesi satu-ke-satu yang secara khusus melayani masalah mereka.

Mereka kemudian dapat mulai menanyai saya dengan cara yang agresif, dan saya bahkan meminta mereka mengatakan kepada saya bahwa ini membuang-buang waktu dalam sesi ini. Saya menyelesaikan sesi itu dan mengetuk diri saya sendiri. Siswa-siswa ini sangat jarang kembali ke sesi lain, dan saya senang – karena ini bukan tempat yang tepat untuk mereka.

Belajar pelajaran dan bergerak maju
Saya sekarang selalu mendapatkan latar belakang singkat dari setiap masalah presentasi siswa, dan masalah apa pun yang terjadi selama sisa hidup mereka. Ada orang dewasa muda dalam kelompok, di mana saya mengetahui setelah sesi bahwa salah satu orang tua mereka telah meninggal baru-baru ini, atau mereka telah mengalami trauma lain yang setara.

Saya selalu memeriksa dengan siswa sebelum mereka meninggalkan sesi bagaimana perasaan mereka – meskipun saya tahu mereka tidak selalu mengatakan yang sebenarnya kepada saya. Saya juga mendiskusikan masalah apa pun yang saya miliki tentang siswa dengan guru tempat saya bekerja. Pedoman di Inggris tentang perlindungan anak sangat jelas dan tegas. Sangat penting untuk mematuhi ini, terutama di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Hari-hari yang luar biasa
Ya, saya mengalami hari-hari yang penuh tantangan, tetapi saya memiliki begitu banyak hari yang menakjubkan. Di mana si anak (karena pada dasarnya itulah mereka) menyelesaikan ronde penyadapan dengan ekspresi tidak percaya dan senyum yang luar biasa yang membuat hatiku meleleh. Hari-hari seperti itu memenuhi saya dengan kebahagiaan, dan saya merasa sangat diberkati sehingga saya cukup beruntung memiliki kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang muda yang cantik ini.

Menggunakan EFT untuk Membantu Siswa dengan ADD

Pendidik Don Blackerby, PhD, berspesialisasi dalam Attention Deficit Disorder (ADD). Menggunakan Neuro-Linguistic Programming (NLP), ia membantu banyak anak dengan masalah ini. Sejak ia mulai menggunakan EFT, tingkat keberhasilannya menjadi lebih baik. Di sini, dia menjelaskan bagaimana dia menggunakan EFT untuk kondisi ini.

-Stephanie M

Oleh Don A. Blackerby, PhD

Seorang ibu dan putranya yang berusia 11 tahun datang ke Colorado dari St. Louis agar saya melakukan “konsultasi akademik” dengannya. Nilainya rendah di semua mata pelajaran akademik utama dan ia memiliki banyak gejala gangguan defisit perhatian (ADD). Karena ibunya tidak ingin mengobati dia untuk gejala ADD, dia membawanya kepada saya untuk pengobatan alternatif.

Dari penilaian saya, menjadi jelas bagi saya bahwa strategi pembelajarannya tidak efisien dan tidak efektif. Dia pada dasarnya adalah pelajar auditori dan hanya akan mengulangi hal-hal berulang sebagai cara untuk mempelajarinya. Ini bukan cara yang baik untuk mempelajari mata pelajaran akademik; itu sangat membosankan dan memakan waktu dan tidak berfungsi dengan baik. Saya mengajarinya cara menjadi pembelajar visual, yang merupakan cara belajar yang lebih menarik dan lebih cepat.

Setelah mempelajari strategi pembelajaran baru, minat dan motivasi sebagian besar siswa akan mulai meningkat. Siswa ini dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak suka sekolah dan tidak ingin kembali (dia sedang liburan musim semi). Saya memutuskan untuk menggunakan EFT pada blok emosional ini.

Dia menyatakan bahwa ketidaksukaannya terhadap sekolah pada skala intensitas 0-10 adalah 10. Pengaturannya adalah “Meskipun saya tidak suka sekolah dan tidak ingin kembali pada hari Senin, saya sepenuhnya dan sepenuhnya menerima diri saya sendiri.” Setelah mengetuk, intensitasnya hanya turun menjadi 9. “Meskipun aku masih memiliki beberapa ketidaksukaan yang tersisa untuk sekolah dan tidak ingin kembali pada hari Senin …” Level SUD-nya turun menjadi 5, tetapi kemudian dia berubah pikiran. ke 7. Saya merasa bahwa dia tidak ingin penyadapan bekerja, jadi saya memberinya waktu istirahat.

Setelah dia kembali, saya memutuskan untuk menjadi lebih spesifik dengan mengajukan pertanyaan kepadanya, “Khususnya apa yang tidak kamu sukai tentang pergi ke sekolah?” Jawabannya cepat dan tegas, “Guru PE saya berteriak pada kita sepanjang waktu dan guru matematika saya marah pada saya, dan John [bukan nama sebenarnya] yang duduk di sebelah saya selalu berbicara dan bergerak di sekitar dan dia membuat saya dalam kesulitan . ” Mengambilnya satu per satu, Pengaturannya adalah:

“Meskipun guru olahraga saya meneriaki kami, saya sepenuhnya dan sepenuhnya menerima diri saya dan memaafkannya.”

“Meskipun guru matematika saya marah pada saya, saya tahu itu lebih berkaitan dengan dia daripada saya, dan saya sepenuhnya dan sangat menerima diri saya dan memaafkannya karena kehilangan kendali.”

“Meskipun John membuatku dalam masalah, aku memaafkannya dan sepenuhnya dan sepenuhnya menerima diriku sendiri.

Menjadi lebih spesifik membantu menurunkan intensitasnya. Kemudian saya memutuskan untuk menggunakan EFT untuk menginstal keyakinan yang lebih memberdayakan. Setelah berbicara dengannya tentang seberapa banyak yang telah dia pelajari dalam kunjungannya dengan saya, saya bertanya kepadanya apa yang menurutnya akan menjadi keyakinan yang lebih baik tentang sekolah yang akan membantu menjadikan sekolah lebih sukses dan menyenangkan. Dia memutuskan, “Dengan strategi pembelajaran baru yang telah saya pelajari, saya dapat membuat sekolah semudah dan menyenangkan seperti yang saya inginkan.” Dia mengetuk setiap poin saat dia mengulangi keyakinan baru itu berulang-ulang. Kelegaan dalam suara dan wajahnya tampak jelas.

Setelah istirahat lain, ibunya ingin saya membantunya dengan beberapa gejala ADD-nya. Dia melaporkan bahwa dia mudah frustrasi dan kemudian akan marah padanya ketika dia ingin memeriksa pekerjaan rumahnya. Pengaturan: “Meskipun saya frustrasi dan marah pada ibu saya ketika dia memeriksa pekerjaan rumah saya, saya sepenuhnya dan sepenuhnya menerima diri saya sendiri dan memaafkan ibu saya.”

Dia juga melaporkan bahwa dia kadang-kadang kurang fokus, sangat hiperaktif sepanjang waktu, akan bosan mengerjakan pekerjaan rumahnya, dan sangat obsesif, yang membuat semua orang di sekitarnya gila karena dia terus berbicara tentang hal itu. Sebagian besar adalah gejala ADD.

Pada saat ini, dia benar-benar masuk ke dalamnya, tingkat energinya naik, dan sikapnya mengambil ayunan yang pasti menuju positif dan ceria. Saya minta dia mengetuk masing-masing masalah secara terpisah sampai semuanya turun menjadi 1-2. Setelah masing-masing, saya bertanya kepadanya bagaimana dia ingin bertindak dan percaya. Ketika kami datang dengan keyakinan baru, kami akan memanfaatkan semua poin sambil mengulangi keyakinan baru.

Saya melakukan beberapa pekerjaan integrasi lebih lanjut dengan dia dan kemudian masa depan mondar-mandir keyakinan baru ke masa sekolah mendatang. Saya belum menerima laporan jangka panjang, karena saya baru melihatnya minggu lalu, tetapi semua tes yang saya lakukan di kantor menunjukkan kunjungan yang sukses.

hhttps://eftinternational.org

Menetapkan dan mencapai tujuan pada saat ini dalam kehidupan mereka dapat menjadi stres dan waktu langka! Dalam dua sesi 90 menit, remaja akan belajar dan mempraktikkan keterampilan ini dan menghemat banyak waktu jika tidak dihabiskan dengan khawatir, merasa kesal atau menunda-nunda pekerjaan sekolah.

Kami akan membuat grup dibatasi hingga 10 (sepuluh) peserta untuk memastikan setiap peserta mendapat waktu dan latihan yang cukup.

Detail Agenda:

  • Tanggal & Waktu: sabtu dan Minggu Pukul 20.00-22.00 September, 2020 dengan menggunkan  Zoom Meeting Online.
  • Follow-up – satu sesi 60 menit akan dijadwalkan pada bulan Oktober / November untuk dukungan yang berkelanjutan.

Hubungi:

Ir. H. Imam Sardjono

Hp/ WA: 0811187375

hhttps://eftinternational.org/working-with-groups-of-students-in-college-on-their-exam-stress-and-the-rest/

hhttps://www.eftuniverse.com/research-studies/emotional-freedom-techniques-eft-for-stress-in-students-a-randomized-controlled-dismantling-study

hhttps://www.eftuniverse.com/education-learning-disabilities/strategies-for-using-eft-with-add

hhttps://www.kajianpustaka.com

hhttp://www.wantiknas.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA Image
Refresh Image

*