Ibnu Sina; Father of Doctor

images(2)

Dijuluki “Father of Doctor”, Ini 5 Kontribusi Ibnu Sina bagi Dunia Kedokteran

Nama Avicenna atau Ibnu Sina dalam dunia kedokteran sudah tak asing lagi. Bahkan, dokter muslim ini juga menyusun buku paling terkenal di dalam sejarah kedokteran yakni The Canon of Medicine.

Pria yang lahir tahun 980 dan meninggal pada tahun 1037 ini juga dikenal sebagai peletak dasar-dasar ilmu kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.

IBNU SINA, Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern”.

Berikut 5 penemuan dan kontribusi Ibnu Sina untuk dunia kedokteran yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Penemu teori penularan TBC

Ibnu Sina adalah ilmun yang pertama kali mengemukakan teori penularan virus TBC dan efek placebo. Namun selama berabad-abad teorinya ini tidak atau belum diterima oleh ilmuan barat.

Barulah setelah ditemukannya mikroskop dunia barat baru menerima teorinya dan baru pada 1960 efek placebo teori ibnu sina baru diterima kebenarannya setelah mulai majunya teknologi kedokteran.

2. Penemu manfaat Etanol

Seperti yang kita ketahui etanol sekarang banyak digunakan dalam dunia kedokteran untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien. Ternyata yang pertama kali menemukan manfaat etanol tersebut adalah Ibnu Sina. Setiap hendak menangani pasien atau meracik obat ia selalu mencuci tangannya dengan khamr atau alkohol.

3. Kitab Al Qanun fii Thibb (Canon of Medicine)

Karya Ibnu Sina Berupa Kitab Al Qanun Fit Thibb (Canon of Medicine) telah digunakan sebagai buku teks perubatan di pelbagai universiti di Perancis. Misalnya di Sekolah Tinggi Perubatan Montpellier dan Louvin yang telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke-17 M.

Sementara itu, Prof. Phillip K. Hitti telah menganggap buku tersebut sebagai “Ensiklopedia Perubatan”. Buku ini telah membincangkan serta membahas tentang penyakit saraf. Arahan tersebut juga membahas cara-cara pembedahan yang menekankan tentang keperluan pembersihan luka.

Bahkan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan dengan lebih jelas disamping gambar-gambar dan sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.

Penulis-penulis barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai “Father of Doctor” kerana beliau telah menggabungkan teori perobatan Yunani Hipocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli perubatan dari India dan Parsi serta pengalaman beliau sendiri.

4. Pelopor aroma terapi

Ibnu sina juga merupakan penemu teknik destilasi uap yang mengekstrak minyak astri dari herbal dan rempah. Selain itu juga dialah yang menemukan suatu zat untuk mengkondensasikan uap aromatik. Oleh sebab itu maka tak heran dia disebut sebagai pelopor aromaterapi.

5. Penemu adanya pengaruh pikiran dan kondisi fisik seseorang

Belum lama ini peneliti melakukan penelitian antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan, ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.

Jadi, apabila ada seorang pasien yang sakit lalu dokter tersebut memberikan obat yang sama sekali tidak ada hubungan dengan penyakitnya lalu dokter tersebut mengatakan “ini obat yang sangat manjur” maka pasien tersebut dapat sembuh.

Teori ini baru dibuktikan sekarang padahal Ibnu Sina telah berpendapat demikian seribu tahun yang lalu. Ia selalu berpesan kepada muridnya “jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA Image
Refresh Image

*